Garam di laut asam di gunung, bertemu dalam satu belanga. Sebuah peribahasa yang mengandung arti bahwa jodoh seseorang bisa saja berasal dari tempat yang jauh tetapi bertemu juga. Peribahasa ini mungkin cocok disematkan kepada Anjar Hari Kiswanto pria berusia 35 tahun, yang berhasil menikahi Zukofa Veronika gadis berusia 25 tahun. Yah Anjar Hari Kiswanto adalah pria asal Jawa Tengah yang sehari-hari bekerja di TPI Tasikagung-Rembang, sedang Zukofa Veronika seorang wanita bule asal Rusia.

Pernikahan mereka menjadi viral dan menarik perhatian banyak pihak. Bagaimana tidak, Anjar Hari Kiswanto sendiri tidak pernah membayangkan bahwa akan mendapatkan jodoh yang berjarak ribuan kilometer dari tempat tinggalnya. Kisahnya pun terbilang unik, diawali ketika Anjar membuka media sosial (semacam facebook) Rusia bernama Vkontakte (VK) tahun 2016. Tanpa sengaja, Anjar chat dengan perempuan Rusia, yaitu Veronika.

Meski berbeda bahasa, mereka bisa melakukan komunikasi dengan cukup lancar. Keduanya hanya berteman layaknya orang yang kenal dari media sosial (medsos). Perkenalannya di medsos berlanjut pada pertemuannya yang terjadi pada 2019, ketika Veronika kuliah S2 di UMS Surakarta. Ketika itu, ia menjalani program darmasiswa satu tahun dengan studi budaya dan Bahasa Indonesia.

Mengetahui gadis kenalannya kuliah di Solo, Anjar pun berusaha menemui Veronika di Solo. Pertama kali bertemu, Anjar pun merasa gugup dan kikuk. Namun setelah beberapa kali bertemu, tepatnya Januari 2020, Anjar memberanikan diri menyatakan perasaannya kepada Veronika. Saat itu Veronika tidak memberikan jawaban, dia meminta waktu satu pekan untuk berpikir. Akhirnya, pucuk dicita ulampun tiba. Setelah berpikir sepekan, Veronika memutuskan menerima cinta Anjar.

Setelah itu, keduanya sering bertemu dan melakukan traveling ke sejumlah tempat di Solo dan sekitarnya. Dua tahun kemudian, Anjar memutuskan mempersunting Veronika. Resepsi pernikahan pun digelar di kediaman Anjar, Desa Tasikagung Rembang, pada tanggal 24 Juli 2022.

Dari pihak Veronika memang tidak ada yang hadir, karena kendala jarak dan biaya perjalanan yang tidak sedikit. Namun, Anjar yakin bahwa keluarga Veronika sudah memberikan restu. Buktinya, saat hari pernikahan keluarga Veronika melakukan panggilan video dari Rusia. Keluarga besar Anjar pun menerima dengan tangan terbuka kehadiran Veronika sebagai anggota baru.

Bagi yang ingin menikah dengan pasangan beda negara mungkin bertanya, dokumen apa saja yang diperlukan pernikahan antar negara.

Berikut adalah beberapa dokumen yang diperlukan bagi WNA yang akan menikah dengan warga negara Indonesia (WNI).

1. Certificate of No Impediment (CNI) atau surat single, yaitu surat keterangan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bisa menikah dan akan menikah dengan WNI. Surat ini dikeluarkan oleh instansi yang berwenang di negaranya, misalnya kedutaan.

Fotokopi kartu identitas dari negara asal calon suami atau istri. Fotokopi paspor. Fotokopi akta kelahiran. Surat keterangan tidak dalam status kawin. Akta cerai untuk calon mempelai yang sudah pernah menikah. Akta kematian pasangan, apabila calon pengantin pernah menikah dan pasangannya meninggal dunia. Surat keterangan domisili terkini. Pas foto 2x3 dan 4x6 masing-masing sebanyak 4 lembar. Apabila calon pengantin beragama selain Islam dan hendak melangsungkan pernikahan di KUA, maka harus menyertakan surat keterangan mualaf.

Untuk mendapatkan CNI dari kedutaan asing, berikut adalah syarat yang harus dipenuhi:

Akta kelahiran terbaru (asli) Fotokopi kartu identitas dari negara asal Fotokopi paspor Bukti tempat tinggal atau surat domisili, bisa juga berupa fotokopi tagihan listrik atau telepon Formulir pernikahan dari kedutaan yang bersangkutan

Walaupun persyaratannya sedikit ruwet, namun ketika Allah sudah menakdirkan, tak ada halangan bagiNya.